Sunday, January 7, 2018

Waspada Patah Hati Bisa Picu Serangan Jantung Loh

Kisah asmara tidak selamanya berjalan indah dan bahagia. Ada saat-saat tertentu kisah cinta justru menghadirkan kesedihan dan patah hati. Apalagi jika sudah terlanjur sayang.

Masalahnya, jika perasaan patah hati itu terasa begitu menyakitkan justru bisa berbahaya bagi kesehatan. Paling parah, bisa menyerang jantung dan membuatnya rusak secara permanen.



Kondisi semacam ini biasanya dikenal sebagai sindrom Takotsubo Cardiomyopathy atau sindrom "Patah Hati". Kamu mengalami perasaan kelam yang amat menyakitkan akibat pengalaman buruk seperti putus cinta. Ketika kesenduan itu bertahan terus dalam pikiran kamu dampaknya bisa membuat otot jantung menjadi lemah dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sebuah studi yang dilakukan British Heart Foundation (BHF) mendapati bahwa mereka yang mengidap sindrom Takotsubo mengalami masalah kerusakan jantung berupa berkurangnya elastisitas otot jantung. Selain itu, pembuluh darah cenderung menyempit sebagai respon begitu banyaknya hormon stres yang beredar dalam tubuh. Alhasil, jantung tidak bisa berdetak secara maksimal.

"Takotsubo adalah penyakit dengan efek merusak," kata salah satu peneliti BHF, Profesor Jeremy Pearson. "Kami pernah mengira dampak penyakit ini hanya sementara, tapi sekarang sepertinya akibatnya terus menghantui sepanjang sisa hidup".

Adapun gejala yang kerap muncul biasanya berupa sesak napas, nyeri dada, hingga detak jantung yang tidak teratur. Sejumlah tanda itu persis seperti yang muncul pada serangan jantung.

Sejauh ini belum ada obat paling mujarab untuk menyembuhkan sindrom "Patah Hati" ini. Penanganan paling baik adalah dengan memperlakukan pasien serupa dengan mereka yang mengalami masalah gagal jantung. Tapi mencegah munculnya sindrom patah hati dipercaya bisa sangat bermanfaat. Mengelola stres agar tidak masuk ke taraf kesedihan yang terlalu berlebihan berlebihan jadi kunci utama.


EmoticonEmoticon